TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI
DALAM TAMBAK
Rumput laut untuk bahan membuat agar gracilaria sp
adalah rumput laut yang termasuk pada kelas alga merah (Rhodophyta).
Kandungan serat agar-agar relatif tinggi, karena itu
dikonsumsi pula sebagai makanan diet. Melalui proses tertentu agar-agar
diproduksi pula untuk kegunaan di laboratorium sebagai media kultur bakteri atau
kultur jaringan.
Cara Tanam
1.
Tambak yang keadaan dan kualitas airnya sudah
memenuhi syarat dibersihkan dari kotoran.
2. Tambak dikuras dengan mengeluarkan dan
memasukan air laut pada saat pasang- surut sehingga air yang ada dalam tambak
merupakan air segar (baru).
3. Bibit ditanam dengan cara menebarkannya
secara merata di dalam tambak pada saat keadaan cuaca cukup teduh, yaitu pada
pagi hari atau sore hari.
Pada
musim kemarau suhu air di dasar tambak diusahakan supaya tidak terlalu tinggi
dan apabila suhu air di atas normal maka kedalaman air di dalam tambak perlu
ditambah, sehingga suhu di dasar tambak dapat dipertahankan pada kondisi
normal.
Pemupukan
Gracilaria juga memerlukan nutrisi pada
pertumbuhannya seperti nitrogen, phosphat dan kalium serta oksigen. Kualitas
nutrisi air tambak berpengaruh terhadap penggunaan pupuk. Pada prinsipnya,
empat minggu pertama, tanaman memerlukan lebih banyak nutrisi nitrogen,
sedangkan dua atau tiga minggu sebelum panen tanaman memerlukan lebih banyak
nutrisi phosphat.
Pemeliharaan/Perawatan
1.
Untuk mempertahankan salinitas dan nutrisi
baru, perlu dilakukan pergantian air minimal setiap tiga hari sekali pada saat
surut dan pasang. Penggantian air pada musim kemarau dilakukan lebih sering
dibanding musim hujan.
2.
Menjaga kebersihan tambak dengan jalan
membuang kotoran dan tanaman lain (rumput dan alga lainnya) serta melakukan
perawatan pintu-pintu air, saluran air dan perawatan pematang tambak.
Panen dan Pascapanen
1.
Panen dapat dilakukan
setelah tanaman berusia sekitar 45 sampai 60 hari. Tanaman yang masih belum
matang ditanam kembali sebagai bibit baru.
2.
Sebelum dikeringkan
hasil panen dicuci terlebih dahulu.
3.
Pengeringan diusahakan
sampai dengan kandungan air sekitar 12 persen.
4.
Rumput kemudian diayak
atau diperlakukan lain untuk merontokkan butir-butir halus garam dan debu yang
masih melekat serta sekaligus melakukan sortir ulang. Hasilnya disimpan dalam
gudang yang memiliki sirkulasi udara yang cukup baik.
5.
Pengepakan sebaiknya
dilakukan dengan mesin pres.
Budidaya Campuran
1.
Apabila di dalam tambak tumbuh banyak alga
hijau seperti Enteromorpha, Chaetomorpha, dll., dapat dilakukan
budidaya campuran atau mix-farming dengan ikan bandeng (milk-fish).
2.
Masukkan sekitar 750
sampai 1000 ekor untuk setiap satu hektar dengan ukuran besar ikan sekitar 100
g/ekor.
3.
Budidaya campuran rumput
laut gracilaria dengan ikan bandeng, sudah merupakan usaha yang
dikembangkan sedemikian rupa, dengan tujuan tidak hanya untuk menghilangkan
alga hijau, akan tetapi sebagai upaya meningkatkan efisiensi lahan dan
meningkatkan pendapatan.
4.
Apabila laju pertumbuhan
perhari mencapai 4 persen ke atas, maka dapat ditebarkan sekitar 1000 sampai
1500 ekor per hektar dengan ukuran besar ikan sekitar 100 g/ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar