Halaman

GEMPITA

GEMPITA
Lomba Kelompencapir Minapolitan

Rabu, 09 Februari 2011

MENGENAL IKAN PAPUYU

Nama : Ikan Betok. Nama lainnya : Betuk (Lubai), Bethok atau bethik (Jawa), Puyu (Malaysia), Pepuyu (Banjar), Climbing gouramy atau climbing perch (Inggris), Nama ilmiahnya : Anabas testudineus (Bloch, 1792).

Keterangan :
Ikan Betok adalah nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar. Tubuh memanjang, sirip dorsal memiliki basis yang lebih panjang daripada anal, dorsal dan anal mencapai mundur ke awal dan bahwa caudal tepi posterior penutup insang beruang dua tulang punggung yang kuat. Warna adalah sebuah 'berlumpur' penampilan abu-abu zaitun. Yang muda spesimen memiliki tempat gelap di caudal gagang bunga (titik di mana tubuh mulai berakhir dan ekor).

Ciri-ciri :
Ukuran badan maksimal panjang : 25 cm. Insang mencakup dilengkapi dengan berbagai duri yang digunakan sebagai mekanisme pertahanan dan bila kita terkena ini menyebabkan rasa sakit dan bengkak jari. Ikan Betok ini mampu bergerak dari kolam ke kolam dengan menggunakan sirip dada mereka, caudal gagang bunga dan insang mencakup sebagai alat penggerak. Sebagai sarana perlindungan ikan ini dikatakan menggunakan kegelapan dalam rangka untuk bergerak melakukan hal itu dalam kelompok-kelompok dan bukan sebagai individu.
Betok juga mampu bertahan hidup di darat untuk sekian lama. Bahkan, kecepatan berjalan di darat lebih cepat dari gabus atau toman. Insangnya yang digerakan dengan dimekarkan seperti menjadi "kaki depan" betok saat bergerak. Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (terkadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang.
Kebiasaan :
Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka. Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar. Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati.
Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace.
Cara mendapatkan ikan ini (betok) pada kebanyak daerah dengan dipancing dengan umpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik, cilung (ulat bambu) akan tetapi di wilayah Kalimantan tengah dan Banjarmasin kebiasaan penduduk disana memiliki cara tersendiri, yaitu dengan mencampur telor semut(kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus.Umpan ini selain ikan betok juga dapat sebagai umpan ikan saluang.

Sumber:
http://sites.google.com/site/dangaulubai/inspirasi-fauna/ikan-betok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar