TEKNOLOGI BUDIDAYA RUMPUT LAUT
BUDIDAYA EUCHEUMA
Faktor-faktor yang perluh
diperhatikan dalam budidaya rumput laut: Pemilihan lokasi yang memnuhi
persyaratan budidaya, penyediaan bibit yang baik dan cara pembibitan, metode
budidaya dan perawatan, panen, penyimpanan, dan pemetahan.
PEMILIHAN
LOKASI BUDIDAYA
Faktor utama menunjang keberhasilan
budidaya rumput laut adalah: Pemilihan lokasi yang tepat. Pertumbuhan rumput laut sangat di tentukan oleh kondisi ekologi
setempat. Penentuan suatu lokasi harus di sesuaikan dengan metode budidaya yang
akan digunakan Penentuan lokasa yang salah akan berakibatkan fatal bagi usaha
budidaya rumput laut, Karena laut yang dinamis tidak dapat diprediksi.
Dalampemilihan lokasi untuk budidaya rumput laut, perlu pertimbangan
factor resiko, kemudahan (aksesibilitas) dan factor ekologis. Faktor tersebut
saling berkaitan dan saling mendukung.
FAKTOR RESIKO
Untuk menghindari kerusakan secara fisik sarana budidaya maupun
rumput laut dari pengaruh angina dan gelombang yang besar, maka di perlukan
lokasi yang terlindung biasanya di dapatkan di perairan teluk atau perairan
terbuka tetapi terlidung oleh adanya penghalang atau pulau ndi depannya.
FAKTOR EKOLOGIS
Para meter ekologis yang perlu diperhatikan
antara lain:
a). arus.
b). kondisi dasar perairan.
c). Kedalaman.
d). Salinitas.
e). Kecerahan.
f). Pencemaran.
g). Dan ketersediaan bibit dan tenaga kerja yang terampil.
A.ARUS.
Rumput laut merupakan organisme yang memperoleh makanan melalui
aliran air yang melewatinya. Gerakan air yang cukup akan menghindari
terkumpulnya kotoran pada thallus, membantu pengudaraan, dan mencega adanya
fluktuasi yang besar terhadap salinitas maupun suhu air. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan rumput laut berkisar 20-28
Arus dapat di sebabkan oleh arus pasang surut.
Besarnya kecepatan arus yang baik antara: 20-40 cm/detik. Indikator suatu
lokasi yang memiliki arus yang baik biasanya di tumbuhi karang yang lunak dan padang lamun yang bersih.
Dan miring kesuatu arah.
B. KONDISI DASAR PERAIRAN
Perairan yang mempunyai dasar pecahan-pecahan karang dan pasir
kasar, baik untuk budidaya rumput laut Eucheuma cotonii. Kondisi dasar perairan
yang demikian merupakan petunjuk adanya gerakan air yang baik. Sedangkan bila
dasar perairan yang terdiri dari karang yang keras, menunjukan dasar itu
terkena gelombang yang besar dan bila dasar perairan terdiri dari Lumpur,
menunjukan gerakan air yang kurang.
C. KEDALAMAN AIR.
Kedalaman perairan yang baik untuk budidaya rumput laut Eucheuma
cotonii adalah: 30-60 cm pada waktu surut terendah untuk (lokasi yang berarus
kencang) metode lepas dasar, dan 2-15 m untuk metode rakit apung, metode rawai
(long-line) dan system jalur.kondisi ini untuk menghindari rumput laut
mengalami kekeringan dan mengoptimalkan perolehan sinar matahari.
D. SALINITAS.
Eucheuma cotonii (sinonim: Kappaphycus alvarezii) adalah: algae laut
yang bersifat stenohaline, relative tidak tahan terhadap perbedaan salinitas
yang tinggi. Salinitas yang baik berkisar antara 28-35 ppt dengan nilai optimum
adalah: 33 ppt. untuk memperoleh salinitas yang demikian perlu di hindari lokas
yang berdekatan dengan muara sungai.
E. KECERAHAN.
Rumput laut memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi guna
membentuk bahan organic yang di perlukan bagi pertumbuhan dan perkembangannya
yang normal. Kecerahan perairan yang ideal lebih dari 1 (satu) m. Air yang
keruh biasanya mengandung Lumpur yang dapat menghalangi tembusnya cahaya
matahari di dalam air, sehingga kotoran dapat menutupi permukaan thallus.
F. PENCEMARAN
Lokasi yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga, industri,
maupun limbah kapal laut harus di
hindari.
G. KETERSEDIAAN BIBIT
Lokasi yang terdapat stok alami rumput laut yang akan di
budidayakan, merupakan petunjuk lokasi tersebut cocok untuk usaha rumput laut.
Apabila tidak terdapat sumber bibit dapat di peroleh dari lokasi lain.
#. PENYEDIAAN BIBIT
Bibit sebaiknya dipilih dari tanaman yang masih segar yang dapat di
peroleh dari tanaman rumput laut yang tumbuh secara alami maupun dari tanaman
budidaya. Penyediaannya segera dilakukan setelah kontruksi rakit. Bibit yang di
gunakan berupa stek, harus baru, serta masih mudah dan banyak cabang.
#. KRITERIA BIBIT
Dalam penyediaan bibit sebaiknya diseleksi bibit yang baik dari
hasil panen dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bercabang banyak, rimbun dan runcing
- Tidak terdapat bercak dan terkelupas.
- Warna spesifik cerah.
- Umur 25-35 hari
Berat bibit yang
di tanam adalah: antara 50-100 gram per rumpun dan tidak terkena penyakit
ice-ice.
#. PENANGANAN
BIBIT.
Yang harus diperhatikan dalam membawa bibit agar tidak terjadi
kerusakan selama dalam perjalanan adalah:
- .Bibit harus tetap dalam keadaan basah/lembab selama dalam perjalanan.
- Tidak terkena air tawar/hujan
- Tidak terkena minyak atau kotoran-kotoran lain.
- Jauh dari sumber panas seperti mesin kendaraan dan lainnya.
- Tidak terkena sinar matahari.
#. CIRI-CIRI BIBIT
YANG TIDAK BAIK.
1.
Warna kemerahan.
2.
Thallus berlendir.
3.
Bau tidak enak/busuk.
4.
Thallus rusak/patah-patah.
5.
Tidak ada bagian thallus yang
transparan tidak berpigmen.
#. CARA PENGEPAKAN
BIBIT.
- Kantong plastic lebar sesuai dengan potongan-potongan bibit yang akan di bawah.
- Bibit rumput laut dimasukan ke dalam kantong plastic tanpa dipadatkan supaya tidak rusak, kemudian diikat.
- Bagian atas kantong plastic dilubangi dengan jarum untuk sirkulasi udara.
- Kantong plastic dimasukan kedalam kotak karton.
Setelah sampai di tujuan, bibit harus segera di buka dan di rendam dalam
laut dan di beri aerasi kemudian diseleksi selanjutnya.
#. METODE BUDIDAYA
RUMPUT LAUT Eucheuma
Budidaya
Eucheuma dapat dilakukan dengan 4 (empat) metode yaitu:
- Metode lepas dasar.
- Metode rakit apung.
- Metode long line (rawai).
- dan metode jalur (kobinasi).
#.
METODE LEPAS DASAR
Metode ini dilakukan
diatas dasar perairan yang bberpasir atau pasir berlumpur. Hal ini memudahkan
penancapan patok/pancang.
#. METODE RAKIT APUNG Cara pembudidayaan
rumput laut dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu. Metode ini cocok di terapkan pada perairan
berkarang dengan pergerakan airnya di dominasi oleh ombak. Untuk menahan agar
rakit tidak hanyut terbawah arus
digunakan jangkar atau patok dengan tali penahan
#. METODE RAWAI (Long-Line).
Metode budidaya dengan menggunakan tali panjang
yang di gunakan. Metode ini banyak di minati oleh masyarakat karena alat dan
bahan lebih tahan lama,lebih murah dan mudah didapat.
#. METODE JALUR (Kombinasi).
Metode ini merupakan
kombinasi antar metode rakit dan metode Long-line. Kerangka ini terbuat dari bambu yang di susun sejajar.
PERAWATAN
Keberhasilan suatu rumput laut sangat tergantung
pada perawatan. Perawatan harus di lakukan setiap hari untuk membersihka
tanaman dari tumbuhan pengganggu dan menyulam tanaman yang mati dan terlepas.
Khusus penyulaman hanya di lakukan pada minggu pertama setelah rumput laut di
tanam.
Monitoring pertumbuhan rumput laut perlu dilakukan beberapa kali dengan cara di
sampling. Berat awal bibit berkisar antara 50-100 gram. Sampling pertama di
lakukan seteh tanaman berumur 21 hari. Sedangkan sampling kedua dilakukan pada
saat panen. Penentuan sample dilakukan secara acak Suatu kegiatan budidaya
rumput laut Eucheuma cotonii di katakana baik jika laju pertumbuhan harian
minimal 3%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar